Platform Rekomendasi Kuliner Terenak

Mencicipi Makanan Tradisional dengan Tampilan Modern

Mencicipi Makanan Tradisional dengan Tampilan Modern

Mencicipi Makanan Tradisional dengan Tampilan Modern – Tren kuliner kala ini cenderung pada menu klasik yang di variasikan sampai menyajikan menu hidangan yang baru dan unik tanpa menyingkirkan maknanya. Selain itu konsep kuliner yang unik dan penampilan yang instagramable jadi daya tarik tersendiri bagi generasi milenial. Sentuhan modernisasi menjadikan kuliner tradisional kembali terangkat dan naik kelas khususnya bagi kaum urban.

Seperti Martabak Manis 8 Rasa dan Kue Cubit Topping Kekinian yang sempat booming dan juga terhubung banyak peluang bisnis kuliner. Dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Academy of Pastry plus Culinary Arts (APCA) Indonesia. Sebagai salah satu sekolah pastry dan kuliner internasional di Indonesia memperkenalkan kembali kuliner tradisional nusantara yang di balut dengan sentuhan modern.

Melalui para Chef profesional yang terhitung merupakan instruktur di APCA Indonesia. Mereka bercerita perihal kuliner tradisional yang mempunyai nilai kenangan tersendiri. Bukan hanya itu, kuliner-kuliner tradisional selanjutnya di kemas kembali jadi lebih modern dengan tehnik memasak yang tinggi.

Menu-menu pribadi yang di hadirkan di antaranya Bhinneka Bahari Dabu Dabu, Archipelago Chocolate, Ketan Item Gelato, dan Petit Gateau Modern Klapertart. Bertempat di APCA Indonesia, Alam Sutera, Chef Andy Ramadhan, Chef Christian Dewabrata. Chef Caesar Andry Priatno, dan Chef Glenn Nethanael Peter memperkenalkan kuliner khas nusantara bernuansa modern.

Kekayaan bahari Indonesia di ceritakan melalui olahan hasil laut yang beri tambahan sensasi baru tersendiri dalam menu Bhinneka Bahari Dabu Dabu. Bahan-bahan layaknya ikan kakap merah, udang, dan gurita di olah dan di sediakan dengan sambal khas Manado yakni dabu-dabu.

Menu tradisional yang klasik dikemas secara modern

Dabu-dabu di modifikasi lebih modern dengan tehnik memasak yang di kembangkan, karena tiap tiap bahan dasarnya di olah tiap-tiap khususnya dahulu. Seperti tomat di-comfit (slow cooking dengan oil) dan kemangi di ekstrak dengan oil lantas minyaknya di jadikan mayones. Sedangkan cabe rawit dan paprika di asap khususnya dahulu sebelum di olah jadi saus.

Menu Archipelago Chocolate yakni 4 varian cokelat yang di padukan dengan rasa kuliner tradisional. Beberapa kuliner dan minuman khas Indonesia layaknya Wedang Ronde, Rempeyek, Bajigur, dan Nasi Uduk di kemas dalam chocolate pralines. Teknik khusus di gunakan untuk laksanakan ekstraksi bahan-bahan layaknya santan, sereh, kacang tanah, bawang goreng, dan daun jeruk untuk jadi bahan isian dari Archipelago Chocolate.

Untuk hidangan penutup yang dingin dan segar, tersedia ketan hitam yang di tampilkan lebih modern. Dalam wujud gelato tanpa menyingkirkan rasa khas nusantara yang otentik. Menu ini mengajak kamu untuk mengenang kudapan khas yang kerap di sediakan sang ibunda saat tetap anak-anak yakni bubur ketan hitam.

Baca Juga: Mencampur Keju dengan Masakan Asli Indonesia

Menu kuliner Klappertaart

Terakhir menu yang di hadirkan Klappertaart sebagai menu penutup klasik khas Manado. Resep Klappertaart yang sudah turun-temurun ini di modifikasi dengan tehnik memasak dan penampilan penyajian yang lebih modern dalam Petit Gateau Modern Klappertaart. Petite Gateau sendiri di ambil alih dari bhs Perancis yang berarti kue kecil.

Jika biasanya di panggang, kali ini Klappertaart di sediakan lebih modern dengan cara didinginkan saja. Kelapa selalu jadi bahan utama. Tapi di sempurnakan cokelat sebagai bahan isian. Selain itu, cokelat terhitung di jadikan poin presentasi yang unik untuk Klappertaart ini. Cokelat bakal di bentuk layaknya batok kelapa yang bakal melingkupi Klappertaart di sisi luar agar menonjolkan nuansa dari kelapa sebagai bahan utama Klappertaart.

“Sebagai sekolah kuliner berlevel internasional, APCA Indonesia idamkan mempunyai kuliner tradisional agar dapat di terima penduduk dunia.” Kata Louis Tanuhadi Director & Executive Chef APCA Indonesia, Kamis (29/8/2019).

Exit mobile version