Ketan Bintul: Takjil Favorit Sultan Banten Saat Ramadhan

Ketan Bintul: Takjil Favorit Sultan Banten Saat Ramadhan

Ketan Bintul: Takjil Favorit Sultan Banten Saat Ramadhan – Hampir tiap tiap tempat punyai takjil khas yang jadi favorit masyarakat untuk berbuka puasa. Bahkan, beberapa jenis makanan hanya bisa di jumpai selagi Ramadan saja. Biasanya di karenakan jenis makanan tertentu sesungguhnya punyai momen tertentu untuk di sajikan selagi Ramadan saja, seperti ketan bintul khas Banten. Nggak heran jika pasar takjil Ramadan di Pasar Lama Serang Banten, senantiasa ramai di serbu penikmat ketan bintul.

Konon, asal-usul ketan bintul punyai cerita yang unik supaya makanan ini hanya bisa di jumpai selagi Ramadan saja. Bahkan, nyaris sebagian besar masyarakat Serang termasuk menjadikan ketan bintul sebagai salah satu menu berbuka puasa. Nggak heran jika di tempat Banten khususnya Serang, banyak banget penjual ketan bintul dadakan selagi Ramadan. Yuk, simak asal-usul ketan bintul khas Banten yang unik ini!

Ketan bintul adalah makanan favorit Sultan Banten selagi berbuka puasa. Konon, ketan bintul telah tersedia sejak abad ke-16

Dahulu ketan bintul di jadikan makanan untuk menjamu para bangsawan kerajaan. Bahkan sultan terlalu menggemari makanan ini untuk di jadikan bekal dalam perjalanan dan menu membuka puasa selagi Ramadan. Suatu di kala di sebuah perjalanan, sultan mengimbuhkan ketan bintul pada prajurit dan warga yang ia temui untuk berbuka puasa.

Hal berikut sebabkan warga terlalu terpesona dengan sifat rendah hati yang di miliki sultan. Sejak selagi itu, sebagai bentuk penghormatan pada sultan, warga Banten menjadi sebabkan ketan bintul dan ikut mengonsumsi takjil ini sebagai menu berbuka puasa.

Ketan bintul kerap disebut-sebut sebagai ‘hilalnya bulan Ramadan’ dikarenakan akan ringan dijumpai selagi Ramadan saja

Di kalangan pesantren di tempat Banten, ketan bintul adalah suatu normalitas yang hanya bisa di jumpai selagi Ramadan. Nggak heran jika para santri beranggap jika ketan bintul adalah tanda tibanya Ramadan. Sebenarnya, tak sekedar Ramadan ketan bintul termasuk tetap bisa di jumpai di pasar-pasar tradisional. Namun, nggak sebanyak selagi Ramadan. Hal ini berhubungan dengan cerita sejarahnya, supaya ketan bintul sesungguhnya di gemari untuk berbuka puasa Ramadan. Jika anda menginginkan nikmati ketan bintul tak sekedar di bulan Ramadan, anda harus berkenan datang pagi-pagi ke pasar tradisional di Banten untuk bisa nikmati lezatnya ketan bintul.

Baca Juga: Cita Rasa Nusantara dan Tionghoa dalam Wedang Ronde

Cara sebabkan ketan bintul cukup sederhana, hanya nasi ketan yang dikukus bersama dengan santan kental, ditumbuk, lantas ditaburi serundeng

Tekstur kenyal dan rasa gurih bisa langsung anda dapatkan selagi gigitan pertama dikala menyantap ketan bintul. Cara pengolahan yang terlalu sederhana, sebabkan siapa saja akan ringan selagi membuatnya. Banyak orang menganggap, kunci kenikmatan ketan bintul tersedia pada cita rasa serundengnya. Serundeng sendiri merupakan parutan kelapa yang di sangrai dan di beri aneka bumbu rempah. Namun, tingkat kepulenan nasi ketan yang di tumbuk termasuk memilih tingkat enaknya ketan bintul.

Seiring berkembangnya waktu, ketan bintul disantap dengan langkah di cocol ke kuah empal daging. Cocolan empal daging ini jadi variasi langkah nikmati ketan bintul yang unik. Kadang costumer hanya belanja kuah empal saja, hanya untuk di jadikan cocolan ketan bintul. Tapi tersedia termasuk kok, penjual ketan bintul yang sediakan kuah empalnya sekalian. Coba bayangkan deh, pulen dan kenyalnya ketan bertabur gurihnya serundeng, di cocol ke dalam kuah empal yang gurih dan kental. Hemm, siapa yang bisa nolak kelezatan ini?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *